PRJ Black Night

– PRJ juni-juli 2004 –

Ketika fakta berbicara apa adanya

Kau tak seindah dan suci wajah mu

Kau telah bermain api dibelakang ku

dan telah dustai ketulusan cintaku

Kau manfaatkan keluguan ku

Untuk menikam ku dan membunuhku

Tak pernah ku sadari jika ku telah ditikam

Oleh orang yang selama ini, aku cintai dengan tulus

Orang yang selama ini menjadi tempatku berbagi

Dikala suka dan duka

Namun, semua itu tinggal kenangan

Kini ku tak tahu harus percaya dengan siapa lagi?

Ku tak punya lagi tempat berbagi

Di kala bahagia menemuiku

Karena ketika bahagia ku ingin

Berbagi dengan orang yang selama ini

Mendukungku sehingga kebahagiaan itu dapat ku raih 

Namun jika dikala duka menghampiriku

Ingin ku berbagi sendiri ku dan sepi hari ku dengan alam

walau kadang kusadari ingin juga

ku berbagi dengan orang yang ku sayangi 

tapi ku tak ingin membuatnya terluka

jika harus tahu beratnya beban ku

tapi ku harus sadari

ternyata orang yang kusayangi telah menikam ku

dikala duka menemaniku dan di saat itu

ia telah mengecewakan ku disaat ku menyayangi nya

lebih dari diri ku sendiri

kini saatnya untuk berhenti berharap

karena orang yang pernah kusayang dan ku puja

telah melukai hati ku

harapanku untuknya telah mati

tiada lagi mentari yang akan menghiasi indahnya pagi ku

tiada lagi rembulan dan bintang menemani sepinya malam-malam ku

biar ku hapus semua kenangan berdua

biarlah semua harapan ini hilang bersama air hujan

yang menemani ku di malam ini 

(dufan, black day 030805)

Leave a comment